Senin, 31 Oktober 2016

Daun Dewa

Daun Dewa mempunyai nama latin (Gynura divaricata), orang China menyebutnya Samsit. Tinggi tanaman ini sekitar 30-40 cm, merupakan tumbuhan tegak, batang daun pendek lunak berbentuk segi lima, dengan penampang berbentuk lonjong dan berambut pada sisi luar.

Daun Dewa memiliki panjang 20 cm, lebar 10 cm, dengan tangkai pendek, bulat lonjong berdaging, berbulu halus, ujung daunnya lancip, bertoreh pada tepi daun serta warna hijau keunguan. Daun dewa juga memiliki bunga majemuk yang tumbuh di ujung batang, berkelopak hijau berbentuk cawan, dan benang sari berwarna kuning berbentuk jarum.

Tumbuh di daerah dengan ketinggian 200-800 meter di atas permukaan air laut (dpl), daun dewa berkembang biak dengan umbi atau stek batang.

Tak jarang bila penanganan tidak tepat, daun dewa bisa saja terserang hama. Salah satu hama yang sering menyerang daun dewa adalah kutu putih. Upaya pengendalian hama dapat menggunakan pestisida alami atau pestisida nabati. Kita dapat membuat sendiri pestisida nabati menggunakan daun mimba, akar tuba, dan tembakau.

Dengan cara ditumbuk halus, lalu direndam air dan dibiarkan semalaman. Keesokan harinya ramuan tersebut disaring, kemudian dilarutkan dengan air hangat. Hasilnya disemprotkan pagi atau sore hari ketika cuaca cerah, tidak hujan, yang akan menghilangkan khasiat pembasmi hamanya. Hindari penyemprotan pada siang hari, karena sinar matahari yang terik dapat menguraikan bahan aktif pestisida organik tersebut.

Macam pupuk yang dapat digunakan untuk tanaman daun dewa adalah pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi, kambing, kerbau ataupun ayam, dan pupuk organik atau yang alami seperti kompos.

Daun dewa dapat dipanen setelah mempunyai penampang daun yang lebar berwarna hijau tua dan berbentuk sempurna. Pengambilan daun dengan menggunakan pisau yang telah dibersihkan, sedangkan panen umbi dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6-8 bulan. Pada umur tersebut umbi sudah siap untuk disemai guna memperbanyak tanaman daun dewa.

Daun Dewa

Kandungan Daun Dewa

Bagian yang digunakan untuk sarana pengobatan adalah daunnya yang mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan minyak atsiri.

Budidaya Daun Dewa

Tanaman daun dewa bisa dibudidayakan dengan sistem tumpang sari bersama tanaman palawija. Daun dewa juga bisa berkembang biak dengan melakukan stek batang dan tunas akar. Yang penting, pembudidaya harus rajin melakukan perawatan daun dewa. Tanaman ini mudah terserang hama.

Membudidayakan tanaman daun dewa terbilang tidak sulit. Selain tak butuh lahan yang luas, perawatan tanaman ini juga sederhana. Bibit daun dewa hanya butuh pupuk dan air secukupnya. Pada usia tiga bulan, daun dewa bisa dipanen. Sekali panen, pembudidaya bisa dapat puluhan kilogram daun dewa kering. 

Manfaat Daun Dewa

- Analgesik (meredakan rasa nyeri)
- Anti Inflamasi (anti radang)
- Khasiat daun dewa melancarkan sirkulasi darah.
- Daun dewa digunakan untuk obat menurunkan tekanan darah tinggi.
- Khasiat daun dewa mengobati luka memar.
- Daun dewa sebagai obat pereda rasa nyeri.
- Khasiat daun dewa sebagai obat anti radang.
- Daun Dewa obat untuk menghentikan pendarahan.
- Khasiat daun dewa sebagai obat meluruhkan kencing.
- Daun dewa adalah obat penurun panas.
- Khasiat daun dewa sebagai obat kencing manis atau diabetes mellitus.
- Daun dewa obat pembersih racun dalam tubuh.

Pengolahan Daun Dewa

Seiring meningkatnya tren gaya hidup sehat, budidaya tanaman obat semakin diminati masyarakat di tanah air. Salah satunya daun dewa. Tanaman asal Myanmar ini bisa dimanfaatkan khasiatnya untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dari sekian jenis tanaman herbal, saat ini tanaman daun dewa sedang menjadi primadona di masyarakat. Daun dewa bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Di antaranya, stroke, rematik, jantung, menurunkan kadar kolesterol, rematik, tumor, dan menyembuhkan luka bakar.

Di Indonesia, penyebutan nama daun dewa berasal dari Sumatra, karena bagian tepi daun tanaman ini bergerigi layaknya baju para dewa. Daun dewa juga kerap disebut beluntas China. Karena memiliki kandungan air tinggi, 10 kg daun dewa yang baru dipetik hanya menghasilkan 1 kg daun kering. Tingginya kandungan air membuat daun dewa tebal dan berat.

Pengolahan obat yang berasal dari daun dewa, bisa dengan daun segar yang disajikan langsung ataupun dalam bentuk ekstrak, yaitu daun disterilkan dan dikeringkan. Setelah benar-benar kering, daun digiling hingga menjadi tepung atau simplisia. Kemudian tepung disaring agar halus rata, lalu siap dimasukkan dalam kapsul.

Daun Dewa Menurunkan Darah Tinggi

- Ambil 7 lembar daun dewa yang lebar dan siap panen. - Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. - Minum 2 kali sehari sesudah makan. - Lebih baik lagi kalau daun dewa dijadikan lalapan.

Daun Dewa Obat Luka Memar

- Ambil daun dan umbi daun dewa seberat 20 gram. - Daun jarak segar 10 lembar. - Haluskan ketiga bahan, setelah halus tapalkan pada daerah yang sakit.

Daun Dewa Bisa digunakan untuk penyakit kulit seperti flek hitam pada wajah. Cara penggunaannya sangat sederhana yaitu dengan mengambil daunnya yang mempunyai getah lalu getahnya dioleskan pada flek hitam tersebut.

Masih banyak manfaat bagi daun dewa tersebut. Seperti mengobati kencing manis, diabetes, dan penyakit dalam yaitu dengan cara meminum air rebusan daun tersebut yang sudah dikeringkan.daun dewa juga dapat digunakan sebagai obat penyakit kutil. cara penggunaan yaitu potong2 daun dewa lalu tempel pada kutil anda,ikat dengan kain atau hansaplast. niscaya kutil anda akan hilang.

Cara Memasak Daun Dewa

Daun dewa mungkin tak lazim jadi makanan sehari-hari kerena keberadaannya yang sangat jarang di pasaran. Tapi jika menemukan daun dewa dan ingin mengolahnya maka ada langkah khusus yang harus dilakukan.

Untuk mengolah daun dewa tidak bisa langsung dimasak begitu saja, masaknya memang ditumis tapi sebelum ditumis harus disiram dulu pakai air panas.

Alasan menyiramkannya air panas pada daun dewa segar dimaksudkan untuk menghilangkan rasa pahit yang melekat pada daun sejenis bayam-bayaman ini.

Daun dewa ini nikmat diolah dengan cara ditumis bersama bumbu sederhana seperti layaknya menumis sayuran. Ditumis bersama bawang merah, bawang putih dan irisan cabai sudah menghasilkan rasa yang lezat.

0 komentar:

Posting Komentar